Minggu, 30 Oktober 2016

AKUNTANSI BIAYA

Pengertian Akuntansi Biaya

Pengertian Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan, pengolongan, peringkasan serta penyajian atas biaya pembuatan (produksi) dan penjualan produk atau jasa dengan menggunakan cara tertentu serta penafsirannya. 

Akutansi Biaya ini bisa digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pihak eksternal (investor atau kreditor) dan pihak internal (manajemen) perusahaan.

Informasi biaya untuk internal perusahaan biasanya disajikan menyesuaikan dengan kebutuhan manajemen.

Sedangkan yang disajikan untuk pihak eksternal berbentuk Laporan Laba-Rugi dan Neraca Perusahaan.

Khusus manajemen perusahaan, informasi biaya ini begitu penting dan sangat membantu mereka dalam pengambilan sebuah keputusan dalam operasional perusahaan.

akuntansi biaya
Akuntansi Biaya
Abdul Halim menambahkan mengenai definisi dari akuntansi biaya, menurutnya :
akuntansi biaya adalah akuntansi yang berbicara mengenai penentuan Harga Pokok (cost) atas suatu produk yang dihasilkan (atau produk yang dijual dipasar) baik itu untuk pemenuhan pesanan dan para pemesan ataupun untuk dijadikan persediaan barang dagang yang nantinya akan dijual.

Tujuan Akuntansi Biaya 

Tujuan Akuntansi Biaya antara lain:
  • Perencanaan serta pengendalian biaya. 
Manajemen menyusun estimasi pendapatan dan biaya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. 
Dasar estimasi biaya tersebut adalah data historis, namun fakor lain yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap biaya juga dipertimbangkan. 
Kemudian manajemen akan menelaah apakah biaya-biaya yang terjadi telah sesuai dengan perencanaan estimasi biaya yang telah disusun. 
Apabila ada penyimpangan maka manajemen harus menganalisa apa yang menjadi penyebabnya dan memepertimbangkan tindakan koreksi yang dibutuhkan
  • Untuk Menentukan harga pokok dari suatu produk ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan dengan tepat serta teliti serta meringkas semua biaya produksi atau penyerahan jasa. 
Biaya yang disajikan merupakan biaya historis perusahaan. 
Umumnya penentuan harga pokok produknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari manajemen puncak dan pihak eksternal. 
Maka dari itu, proses penyusunan akuntansi biaya ini dalam penentuan harga pokoknya berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku
  • Pengambilan Keputusan Manajemen.
Keputusan khusus ini menyangkut masa mendatang. 
Maka informasi akuntansi yang relevan dengan pengambilan suatu keputusan khusus selalu berhubungan dgn informasi yang akan datang. 
Laporan akuntansi biaya yang bertujuan untuk pengambilan sebuah keputusan merupakan bagian dari "akuntansi manajemen"

Pengklasifikasian Biaya

Pengklasifikasian atau penggolongan biaya merupakan suatu proses mengelompokkan dengan sistematis atas seluruh elemen yang ada menjadi kelompok kelompok tertentu agar lebih ringkas supaya bisa menyajikan informasi yang lebih rinci
Biaya merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang bisa diukur dalam satuan uang yang sudah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk suatu tujuan tertentu.

Unsur unsur pokok dari biaya adalah:
  • Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi
  • Diukur dengan satuan uang
  • Sudah terjadi atau berpotensi terjadi
  • Untuk suatu tujuan tertentu
Dalam akuntansi biaya, biaya dikelompokkan kedalam berbagai macam cara,

Umumnya biaya ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan pengelompokan tersebut.

Didalam akuntansi biaya biasa dikenal dengan istilah different costs for different purposes. 

Ada 5 cara dalam penggolongan biaya:

1. Berdasarkan obyek pengeluaran.


Nama objek pengeluaran adalah dasar penggolongan biaya.

Contohnya bahan bakar, maka seluruh pengeluaran yang terkait dengan bahan bakar disebut dengan biaya bahan bakar

2. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan.


Pada perusahaan manufakture, terdapat 4 fungsi pokok, diantaranya: fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi, dan fungsi keuangan


A. Fungsi Produksi

Fungsi Produksi merupakan fungsi yang selalu berhubungan dengan aktivitas pengolahan raw material (bahan baku) menjadi produk yang siap jual.

Berdasar pada fungsi produksi, biaya produksi bisa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok:
  • Biaya Bahan Baku, bahan yang diproses (diolah) menjadi bagian produk selesai, pemakaian-nya bisa diidentifikasi atau merupakan bagian integral pada product tertentu. 
Biaya bahan baku ialah harga perolehan tas bahan baku yang terpakai dalam pengolahan product
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung, merupakan imbalan (balas jasa) yang diberikan kepada tenaga kerja (karyawan) pabrik yang manfaatnya terasa secara langsung pada produk yang dihasilkan perusahaan.
  • Biaya Overhead Pabrik, merupakan biaya produksi yang selain dari biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya bahan baku (BB). memiliki elemen-elemen yang bisa digolongkan kedalam:
Biaya bahan baku penolong.
Biaya listrik, air pabrik
Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya insurance pabrik
Biaya depresiasi dan amortisasi aset tetap pabrik
Biaya overhead lain - lain
Biaya reparasi dan maintenance aset tetap pabrik

B. Fungsi pemasaran

Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas penjualan produk jadi siap jual dan bisa mendapatkan laba yang sesuai dengan keinginan.

Biaya pemasaran merupakan biaya untuk menjalankan aktivitas pemasaran, misalnya :
Biaya iklan
Biaya angkut penjualan
Biaya promosi
Biaya gaji bagian pemasaran

C. Fungsi Administrasi dan umum

Fungsi ini merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas dalam penentuan suatu kebijakan, pengarahan, serta pengawasan aktivitas perusahaan secara menyeluruh suapa bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan fungsi administrasi dan umum, biaya bisa digolongkan kedalam biaya administrasi dan umum.

Yaitu biaya yang dikorbankan dalam mengkoordinir aktivitas produksi dan pemasaran.

Contohnya, biaya gaji divisi keuangan, akuntansi, biaya pemeriksaan akuntan, biaya personalia dan lain lain


D. Fungsi keuangan

Fungsi keuangan merupakan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan, penyediaan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Biaya ini dinamanakan biaya keuangan.

Contohnya biaya bunga.

3.  Berdasarkan hubungan biaya dengan yang dibiayai


Pusat biaya bisa dihubungkan dengan produk yang diproduksi (dihasilkan), departemen yang terdapat pada pabrik, wilayah pemasaran ataupun bagian-bagian didalam perusahaan.

Pengelompokan biaya berdasarkan objek atau pusat biaya bisa dibagi menjadi;
  • Direct Cost (Biaya Langsung), merupakan biaya yang manfaatnya bisa diidentifikasi dalam objek tertentu
  • Indirect Cost (Biaya tak Langusng), merupakan biaya yang manfaatnya tidak bisa diidentifikasi dalam objek tertentu, atau dengan kata lain, biaya dimana manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya
Dalam kaitannya dengan produk, biaya bisa dibagi 2, yaitu:
  • Biaya Langsung Kepada Product, biaya raw material (bahan baku) dan biaya tenaga kerja langung adalah biaya langsung terhadap product karena bisa diidentifikasi secara langsung pada produk.
  • Biaya Tidak Langsung kepada Product, Biaya overhead pabrik adalah biaya tidak langsung kedalam produk karena tidak bisa diidentifikasi secara langsung pada produk
Dilihat kaitannya dengan departemen-departemen yang terdapat dalam pabrik, biaya bisa digolongkan menjadi biaya langsung departemen dan juga biaya tidak langsung departemen.

Tujuan dari sebuah departementalisasi adalah untuk ketelitian pembebanan harga pokok serta untuk pengendalian atas biaya.

Departement dalam pabrik bisa digolongkan menjadi 2 kelompok:
  • Departemen produksi, departement produksi adalah bagian yang ada dalam pabrik diaman dilaksanakan pengolahan bahan baku (raw material) menjadi  produk jadi.
  • Departmen jasa, merupakan bagian yang ada dalam pabrik yang menghasilkan jasa yang nantinya akan dimanfaatkan oleh departemen yang lain. baik departemen produksi ataupun departemen jasa yang lainnya.

4. Berdasarkan perilaku biaya yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas


Pengelompokan biaya sesuai dengan perubahannya pada kegiatan utama yang bertujuan untuk perencanaan serta pengendalian biaya, dan juga pengambilan suatu keputusan.

Tendensi perubahan suatu biaya terhadap aktivitas bisa digolongkan menjadi:

a. Biaya tetap
  • Biaya yang jumlahnya tetap tidak dipengaruhi perubahan atas volume kegiatan hingga suatu tingkatan tertentu.
  • Biaya satuan akan mengalami perubahan yang berbanding terbalik dengan perubahan atas volume aktivitas.
b. Biaya variabel
  • Biaya dimana jumlahnya akan mengalami perubahan secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas.
  • Biaya satuan takterpengaruh oleh perubahan volume aktivitas/kegiatan.
c. Biaya semi-variabel
  • Biaya dimana jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan, namun perubahannya tak sebanding.
  • Biaya satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan namun sifatnya tak sebanding.

5. Berdasarkan jangka waktu manfaat


Biaya bisa dibagi menjadi dua jika berdasarkan pada jangka waktu manfaatnya:
  • Capital Expenditures (pengeluaran modal), merupakan pengeluaran suatu biaya yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun buku (periode akuntansi). 
Ketika pengeluaran ini terjadi, dikapitalsi kedalam harga perolehan aset dan pembebanannya pada periode akuntansi diaman aset tersebut dimanfaatkan. 
Silahkan baca bahasan ini lebih lengkap dan perlakuan akuntansinya di: pengeluaran modal
  • Revenue Expenditures (Pengeluaran Pendapatan), pengeluaran ini memberikan manfaatnya pada waktu periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi. 
Umumnya, pengeluaran ini langsung dibebankan pada periode tersebut.

LABA

  1. Pengertian Laba
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba.
  1. Teori tentang Laba
a) Risk-Bearing Theory of Profit
Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.
b) Frictional Theory of Profit
Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
c) Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.
d) Innovatioan Theory of Profit
Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang berhasil.
e) Managerial Efficieny Theory of Profit
Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba ekonomi.
Ada yang berpendapat bahwa teori tentang laba adalah
o Laba merupakan motif perusahaan.
o Dalam ekonomi manajerial, laba dapat dibedakan menjadi laba ekonomi dan laba bisnis.
o Laba Bisnis adalah laba yang biasa kita kenal dalam perhitungan akuntansi, yakni pendapatan penjualan dikurangi Biaya Eksplisit (Akuntansi).
o Selain itu, dikenal juga Laba Ekonomi, yakni Laba bisnis dikurangi Biaya Modal yang Implisit dan
o Masukan Lain yang Disediakan Pemilik dan dipergunakan perusahaan.
  1. Fungsi Laba
Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu. Laba dapat turun akibat adanya pesaing baru yang muncul dalam pasar. Laba di bagi menurutnya kepentingan masing-masing.
Laba Bisnis dan Laba Ekonomi
  1. Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit.
  2. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang digunakan dalam proses produksi.
  3. Laba ekonomi berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya eksplisit maupun biaya implisit.
  4. Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusaahaan dalam proses produksi.
  1. Konsep Laba
Konsep laba menurut akuntansi, yaitu merupakan selisih bersih antara pendapatan yang diterima dengan biaya yang diperkirakan untuk menghasilkan Pendapatan. Pengertian ini banyak yang meragukan bahwa angka laba dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan. Akuntansi menganggap bahwa laba akuntansi dapat menjadi pengukur prestasi atau kinerja perusahaan. Dalam konsep laba, yang sering menjadi masalah adalah bahwa para pemakai mempunyai konsep laba sendiri yang dianggap paling cocok untuk pengambilan keputusan. Beberapa konsep laba yang digunakan oleh para pemkai meliputi konsep laba nilai tambah, konsep laba badan usaha, konsep laba investor, konsep laba pemegang saham, dan konsep laba pemegang saham biasa/residual.
Tujuananya adalah untuk mengidentifikasikan perbedaan-perbedaan yang ada antara pengukuran laba ekonomi dan laba akuntansi serta untuk mengungkapkan adanya kecenderungan ke arah penyatuan kedua pengukuran tersebut, sehingga dapat menyumbangkan suatu pengetahuan bahwa ada kecenderungan ke arah penyatuan kedua pengukuran tersebut.
Sedangkan Prinsip-prinsipnya antara lain prinsip unit moneter, prinsip historis, dan prinsip realisasi, yang menyebabkan penghitungan laba tersebut tidak menghasilkan informasi yang relevan dengan kenyataan. Pada kondisi kepastian, konsep laba akuntansi tidak menanamkan penghitungan kenaikan konsep laba ekonomi bersih dan. perubahan goodwill, sementara konsep laba ekonomi memasukkan penghitungan tersebut pada kondisi ketidakpastian, kenaikan nilai aktiva berujud bersih dan perubahan goodwill. Perubahan harapan pada konsep laba ekonomi dimasukkan dalam penghitungan, namun tidak masuk penghitungan akuntansi. Dalam kondisi perubahan harga, akuntan menggunakan konsep uang yang menghasilkan informasi yang menyesatkan karena perubahan nilai uang tidak disesuaikan, sementara ekonom menggunakan konsep nilai nyata uang, yang menghasilkan informasi yang lebih tepat.
Secara tradisional ada dua pendekatan yang dipakai berkenaan dengan konsep laba. Kedua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut.
1.Pendekatan transaksi
Pendekatan transaksi menganggap bahwa laba timbul karena adanya transaksi. Artinya tanpa transaksi laba tidak akan terjadi dan oleh karenanya bukan merupakan objek pengukuran dan pengakuan. Berdasarkan pendekatan ini laba dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik kejadiannya. Misalnya, laba dapat diklasifikasikan berdasarkan produk, pelanggan atau daerah pemasaran, laba operasi, laba nonoperasi, dan sebagainya.
2.Pendekatan aktivitas
Pendekatan aktivitas menganggap bahwa pendapatan diakui apabila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. Misalnya, pendapatan dapat diakui pada saat selesainya produksi, setelah penjualan atau setelah kas diterima, dan sebagainya.
Jadi, ciri-ciri dari konsep laba akuntansi tradisional adalah sebagai berikut. Pertama, laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Kedua, laba akuntansi didasarkan pada postulat periode dan berhubungan dengan prestasi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Ketiga, laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. Umumnya prinsip realisasi merupakan pengujian bagi pengakuan pendapatan dan karena itu juga untuk laba. Keempat, laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya historis bagi perusahaan. Kelima, laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasi dari periode itu dikaitkan pada biaya relevan yang tepat atau sepadan atau didasari dengan prinsip matching.
Kelemahan laba akuntansi di atas adalah sebagai berikut.
a) Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan yang belum direalisasikan dalam nilai aktiva yang ditahan pada suatu periode tertentu karena penerapan prinsip biaya historis dan realisasi.
b) Laba akuntansi mengandalkan laba berdasarkan prinsip biaya historis menyulitkan pembandingan dengan adanya berbagai metode penghitungan biaya yang dapat diterima.
c) Laba akuntansi mengandalkan laba pada prinsip realisasi menyebabkan penyajian informasi yang tidak relevan dan tidak dimengerti oleh pemakai laporan keuangan.
Ada yang berpendapat bahwa Konsep laba menurut akuntansi berbeda dengan konsep menurut ekonomi. Konsep laba menurut akuntansi tidak berusaha menempatkan expected value atau tidak berusaha melaporkan perubahan-perubahan pada expected value dari assets dan atau liabilities. Dengan demikian, laba menurut ekonom akan mencakup holding gains dan losses. Di samping itu, juga terdapat perbedaan pengukuran yang disebut sebagai laba atau modal (capital). Ekonom memandang laba dari sudut pemilik dan mengartikan laba sebagai kenaikan modal dalam suatu periode tertentu. Modal itu sendiri diartikan sebagai jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan atau dinikmati pada masa yang akan datang. Sementara laba merupakan kenikmatan yang berasal dari penggunaan modal perusahaan yang berupa aliran kenikmatan untuk kepentingan pemilik perusahaan. Dalam hal ini harus dibedakan antara aliran kenikmatan yang dinikmati tanpa mempengaruhi jumlah modal pada awal periode dan aliran kenikmatan yang mempengaruhi besarnya modal pada awal periode. Dari konsep tersebut kemudian muncul konsep mempertahankan modal (capital maintenance concept). Dengan konsep ini laba diukur dengan cara menentukan tingkat kekayaan pada akhir dan awal periode, kemudian menyelisihkan di antara keduanya. Selisih positif antara kekayaan akhir periode dengan kekayaan pada awal periode disebut sebagai laba.
Konsep capital maintenance dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.Financing Capital
Menurut konsep ini modal dipandang sebagai kekayaan pemegang saham. Hal itu berarti bahwa modal merupakan jumlah rupiah modal pemegang saham tanpa memperhatikan bentuk atau wujud aktiva fisiknya. Dengan demikian, pengertian modal difokuskan pada jumlah rupiah yang diinvestasikan pada suatu perusahaan. Laba akan diukur berdasarkan kenaikan jumlah rupiah yang diinvestasikan tersebut.
2. Physical Capital
Menurut konsep ini modal diartikan sama dengan aktiva yang dikelola oleh manajemen. Untuk menentukan tingkat modal yang dapat dipertahankan, aktiva dipandang sebagai kapasitas produksi dalam bentuk fasilitas fisik. Perusahaan dikatakan dapat mempertahankan fasilitas fisik tersebut dari awal sampai dengan akhir periode jika perusahaan memiliki fasilitas fisik yang sama pada awal dan akhir periode. Ini berarti bahwa fasilitas fisik tersebut harus diukur berdasarkan replacement cost. Dengan demikian, untuk dapat mempertahankan modal sampai dengan akhir suatu periode tertentu harus ada penyesuaian (capital maintenance adjustment) agar diperoleh replacement cost yang nilainya sama dengan nilai fasilitas fisik pada awal periode. Besarnya laba adalah sebesar selisih antara nilai aktiva pada awal dan akhir periode setelah diperhitungkan adanya kenaikan harga yang terjadi selama periode tersebut. Menurut konsep ini holding gains bukan merupakan laba.
Perbedaan antara konsep physical capital dengan financial capital adalah pengaruh dari perubahan harga pada aktiva dan atau utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut konsep financial capital pengaruh perubahan harga diakui dan akan menimbulkan adanya holding gains atau losses yang kemudian dimasukkan ke laporan rugi-laba. Konsep physical capital mengakui perubahan harga tersebut sebagai capital maintenance adjustment dan akan dimasukkan secara langsung ke dalam komponen modal, tidak dimasukkan ke laporan rugi-laba.

PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL


Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien.
Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Analisis present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan tujuan untuk pengambilan keputusan. Tingkat diskonto yang cocok adalah opportunity interest rate yang merupakan tingkat penerimaan/hasil yang paling baik dengan tingkat resiko yang sama. Analisis expected value bertujuan untuk mengikhtisarkan distribusi probabilitas hasil secara tunggal yang kemudian dibandingkan dengan nilai harapan (expected value) dari keputusan alternatif yang lain. Expected value dari keputusan merupakan rata-rata tertimbang dari hasil-hasil yang mungkin, dimana bobot dari setiap hasil adalah probabilitas masa lalu dari terjadinya hasil tersebut. Analisis EPV mensyaratkan pendiskontoan EV keuntungan untuk masa datang ke masa sekarang sebelum diagrepasikan untuk memperoleh EPV untuk setiap keputusan alternatif.
Apabila perencanaan perusahaan demikian pendek sehingga time horizon perusahaan berada pada periode sekarang, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada periode sekarang apabila perusahaan memperoleh informasi secara penuh. Apabila perusahaan tidak memperoleh informasi secara penuh maka kondisi yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti sehingga perusahaan berusaha untuk memaksimumkan expected value pada saat sekarang. Sedangkan, apabila perencanaan perusahaan lebih panjang sehingga time horizon perusahaan berada pada periode masa yang akan datang maka perusahaan akan memaksimumkan present value aliran kasnya, apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi pasti (certainty), atau memaksimum expected value keuntungannya apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak pasti (uncertainty).
Berikut beberapa pengertian menurut para ahli mengenai ekonomi manajerial:
§  Mc Connel (1993) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:
Ekonomi manajerial adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkannya.
§  Ket (2000) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:
Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya yang paling baik.
§  Evan J. Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:
Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi.
§  Dominic Salvatore (1996)memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut:
Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien.
Ekonomi Manajerial dan Teori Ekonomi

Dalam teori ekonomi terdapat dua macam teori :
Teori Ekonomi :
1. Mikroekonomi Mikroekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit pengambil keputusan seperti ; konsumen individu, pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis didalam sistem perdagangan bebas. 2. Makroekonomi Makroekonomi sebaliknya yaitu ilmu yang membahas output, konsumsi, pekerjaan, investasi, dan harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.

Ekonomi Manajerial dan Pengambilan Keputusan
Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor penentu yang paling penting atas pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip ekonomi manajerial pengambilan keputusan oleh manajer yang berkaitan dengan mengalokasikan sumber-sumber daya yang langka secara efesien, antara lain:
Man, Money, Material, Methode
Ekonomi manajerial merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai masalah kaputusan manajerial. Ilmu Keputusan :
§  Matematika ekonomi
§  Ekonometri (Statistika)
Ekonomi Manajerial dan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Matematika ekonomi juga dapat digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi) pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting). Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan performasi organisasi (bisnis).
§  Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai.
§  Perusahaan adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan.
§  Tujuan perusahaan


§  Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis




§  Pengambilan keputusan dengan melibatkan ekonomi  manajerial
Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.
• Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
• Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
• Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
• Megimplementasikan keputusan tersebut.
Kerangka Kerja Internasional Ekonomi Manajerial
Menjadi global telah menjadi strategi persaingan yang penting. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang membeli input dari luar negeri dan kemudian menjual produknya ke luar negeri, dan bahkan mendirikan pabrik di banyak negara. Sehingga perusahaan domestik menghadapi persaingan yang semakin besar dari perusahaan luar negeri. Perusahaan global harus menjaga keseimbangan antara fungsi sebagai suatu organisme global sambil menyesuaikan produknya dengan selera konsumen lokal (pasar lokal). Para pemimpin perusahaan saat ini harus memiliki keahlian selain keahlian dasar tradisional yaitu di bidang akuntansi, pemasaran, dan keuangan. Para eksekutif bisnis global dituntut untuk bisa menjadi seorang visioner bukan hanya sebagai manajer semata, oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
1.    Mempunyai pandangan yang global, mengerti tentang sistem informasi dan teknologi.
2.    Dapat mempergunakan kesempatan dalam perbedaan dan ahli dalam kerja tim, kreatif dan menunjukkan inisiatif, mampu memilah-milah berbagai pola dan kesempatan dalam kekacauan dan mempunyai kemampuan untuk menyatukan informasi ketimbang menganalisis saja.
3.    Yang paling penting dia harus mempunyai keahlian yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif.
4.    Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai keahlian yang berlainan untuk memecahkan masalah.
5.    Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis yang digelutinya dengan kemampuan memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja keras agar visi atau tujuan tersebut menjadi kenyataan. Mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap masalah-masalah global dan berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.
Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan global membutuhkan manajer yang jenius, produk yang inovatif, kekuatan keuangan (modal), jangkauan global dan ketaatan kapada pemegang saham.
Ekonomi Manajerial dan Internet
Internet merupakan tempat yang bagus untuk memulai mencari informasi tentang ekonomi majanerial. Sebagai contoh, anda dapat menemukan informasi tentang ekonomi makro dalam hal inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran, juga informasi tentang ekonomi mikro tentang sektor tertentu, industri, dan perusahaan. Seluruh dunia secara cepat akan menjadi kesatuan jalur informasi supercepat (information super highway) lewat internet. Ini berarti individu, peneliti, perusahaan, dan konsumen dapat berhubungan dengan perpustakaan, sumber data, serta informasi pemasaran dan mendapatkan informasi yang luas yang tidak pernah merka dapatkan sebelumnya hanya dengan seujung jari mereka. Melalui internet perusahaan juga dapat memasarkan produk yang diproduksi yang dikenal dengan e-commerce.
Inilah pengertian ekonomi manajerial dan ruang lingkupnya – Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagimana cara suatu organisasi dapat mencapai target dengan cara yang efektif dan efesien.
Atau definisi ekonomi manejerial yaitu suatu pengetahuan yang menunjukan adanya penerapan teori-teori ekonomi dan analisis pengetahuan dalam mengambil suatu keputusan yang mengidentifikasi bagaimana cara organisasi dapat mencapai tujuannya secara lebih efesien.
Inilah ruang lingkup ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan.
1. Terkaitan Dengan Teori Ekonomi.
Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output, pendapatan, investasi, keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.
2. Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan
Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga ekonometrik guna untuk membentuk serta mengestimasi model yang ditujukan untuk perilaku optimal suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk memformulasi model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik yang menerapkan peralatan statistik pada perangkat dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.
3. Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis
Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional  ilmu administrasi bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan keputusan. Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area fungsionl ilmu administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi antara satu sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
Dan berikut ini sifat ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial disebut juga dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan metode dalam proses pengambilan keputusan manjerial. Ekonomi manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat mengambil keputusan.
Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial dalam bisnisnya. Permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara kondisi di lapangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang manajer,  masalah tersebut beberapanya seperti:
  • Yang pertama, masalah dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran produk.
  • Yang kedua, masalah dalam memilih tekhnik industri dan teknologi.
  • Yang ketiga, masalah dalam tingkat persediaan.
  • Yang keempat, masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.
  • Yang kelima masalah pendanaan.
  • Dan yang terakhir, masalah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya seperti: Metode kuantitif, statis atau ekonometri dan konsep manajemen yang strategis dan analisis keuangan.
Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan:
  • Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro.
  • Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan ekonometri.